Archive for April 2012

Harapan, Keyakinan, dan Hidup


posted by Tyara Mandasari on

1 comment

Just for You karya Mutiara Andalas adalah sebuah buku yang diberikan oleh salah satu sahabat saya, Mutiana Muspita Jeli, ketika saya berulang tahun beberapa tahun lalu-saya lupa kapan pastinya. Buku ini berisi tentang perhatian, pengertian, harapan, cinta, dan kehidupan manusia dengan manusia, serta manusia dengan Tuhan. Buku yang sangat menginspirasi. Dulu, ketika saya membacanya pertama kali, banyak hal yang belum saya mengerti akan makna dibalik tulisan-tulisan di buku itu. Sekarang, ketika saya membacanya kembali, saya mengerti semuanya. Saya rasa, pengalaman berperan penting bagi saya untuk mengerti segalanya. Ya, perjalanan hidup memang mengajari banyak hal, hal-hal yang tidak ada di buku mana pun.

Membaca buku tersebut membuat saya ingin berbagi tentang harapan dan keyakinan. Mengapa dua hal tersebut yang ingin saya bahas? Alasannya adalah karena saya merasa bahwa harapan dan keyakinan yang bisa membuat saya bangkit dari setiap masalah yang menimpa saya. Saya tidak akan membahasnya jika saya tidak pernah merasakan keajaiban dari sebuah harapan dan keyakinan dalam hidup saya.

Di buku tersebut dikatakan, harapan itu seperti sebatang lilin yang menyala. Jika satu saja dihidupkan, ia akan menerangi sebuah ruangan yang gelap. Jika satu saja dihidupkan, ia akan dapat menyalakan lilin-lilin lainnya. Ketika lilin pengharapan masih ada, lilin yang lain pun bisa dihidupkan.

Kita cenderung berhenti berharap saat diberitahu kemungkinan terburuk. Padahal, keajaiban akan selalu hadir ketika kita memiliki harapan. Dan kita harus yakin akan hal ini. Percaya, bahwa keajaiban itu selalu ada. Hal inilah yang membuat saya kuat dan bangkit dalam menghadapi setiap masalah, sebesar apa pun itu.

Ketika kita mengalami kesulitan, ketika kenyataan yang ada begitu pahit, ketika hidup begitu kelam, ketika masalah terus saja datang, merenunglah. Renungkan mengapa kita mengalami kesulitan. Renungkan mengapa kenyataan terasa pahit. Renungkan mengapa hidup terasa kelam. Renungkan mengapa Tuhan memberikan kita masalah. Renungkan apa yang kita miliki hingga saat ini. Lihatlah segalanya dari sisi positifnya, hilangkan negatifnya.

Kesulitan adalah cara Tuhan untuk membuat kita menjadi lebih kuat, lebih dekat dengan-Nya, bukan lebih jauh. Berharaplah dan yakinlah. Kenyataan yang pahit itu ada karena kita mengambil buah yang salah. Buang buah itu, dan cari buah yang lain, pasti akan ada yang manis. Berharaplah dan yakinlah. Hidup terasa kelam karena kita tidak mau melihat sisi terangnya. Ingatlah bahwa bulan dan bintang diciptakan untuk menyinari malam. Selalu ada cahaya dalam setiap kegelapan. Berharaplah dan yakinlah. Masalah yang terus datang adalah sebuah ujian dari Tuhan, yang akan membuat kita naik kelas jika kita mampu melaluinya. Tuhan tahu yang terbaik untuk kita dan tidak pernah memberikan masalah yang tidak dapat ditanggung oleh umat-Nya. Berharaplah dan yakinlah.

Kita butuh memahami bahwa Tuhan memberikan beban yang sesuai beratnya dengan kemampuan bahu kita untuk menopangnya. Dan ketika beban itu terlalu berat, Tuhan menciptakan banyak bahu untuk membantu. Kita harus yakin bahwa selalu ada harapan biarpun hanya segaris. Karena dengan harapan, akan ada segaris...segaris...dan segaris lagi.

Di mana ada harapan, di situ ada kehidupan. Yakinlah!

Secret Garden


posted by Tyara Mandasari on

No comments

So, now I finally decided to share about my up-down life of these recent years. It's not exact detail of course, just a brief one. *grin*

As I ever wrote before on my previous post, 2010 was a hard year for me, yet I got many things to learn. And unfortunately, 2011 was much harder than 2010. Much much harder! I think that 2011 is the hardest year ever in my 23-year-life, for sure! I guessed 2011 would be a very good year for me, but I was wrong, totally. In that year, I lost my love, my job, my business and my health. Can you imagine? If you can't, I'll tell you.

First thing that I lost was my love. As you can guess, I  broke up with my boyfriend. I actually don't want to write it as 'love', yet it's just the simplest word to describe for relationship status. The matter was, that relationship was the most real relationship that I ever had. He promised me a marriage, in 2011! And, instead of marriage, it's a separation. Oh ya, for your information, he left me. Pity of me? Don't be! I was totally fine at that time. I cried a lot for sure, but I was fine. I thank God, really! God had showed me the right way before it went so wrong.

Second I lost was my business. I, and four of my best friends, had a business in our campus called Rumpis (Rumah Pisang). We were so busy since we all had worked, then we couldn't take care of our Rumpis properly. Thus, it collapsed. It really made me sad, sadder than breaking up, hahaha. Nonetheless, one day, I really will build it up again.

The third one was my health. I was soooooooo busy at my office. I was working at one big Public Relations consultant which its working hour was very flexible. Then, I didn't care enough of my health. Everyday, even Saturday and Sunday, sometimes, I had to work. I dropped terribly, I missed working for more than a week, bed rest.

My health impacted my job. I had to choose, my health or my job. I couldn't get both. If I wanted to regain my health, I needed to let go off my job. Why? Because I would keep busy all the time, that I wouldn't have time to take care of myself and regain my health. In the end, I decided to resign, for the sake of me and the company. That was a short period of time of me working there. However, I obtained many experiences, I learned many things. I guessed I wouldn't have got that many, unless I had worked there. So, I was grateful for me being there.

All those things happened in 2011, from June to August. Yes, only in three months. Then, I went back to my home in Bandar Lampung, recovering my health. Thank God I recovered, also, in three months. Beside taking care of my body, at the same time I was healing my pain. Though I was fine, it didn't mean that it didn't hurt, my heart. It's just like, when you fall from your bike, you bleed and hurt, but you're still fine. Same thing happens to heart. I could heal my pain faster than I imagined before, I only needed two months. And, believe it or not, the thing which helped me was Korean drama! Yup, it seemed ridiculous, hahahaha..

One K-drama titled Secret Garden was my savior. It made me smile and having faith, a bigger faith than I had before, that life was soooooo beautiful. Secret Garden is a fiction, fantasy, yet I'm just hypnotized by the story. I won't tell you about the story of Secret Garden, I just wanna tell you that it makes me believe that happiness is around the corner, a perfect beautiful fate has arranged by God. The matter is, I need to believe, I have to believe. That's all.

Now, I am happy everyday, every single day. I smile, I laugh. I thank God for every single thing, the smallest even. When I feel a little bit angry or sad because I can't get what I want, I simply think about what I have. Since it's countless, then I smile again, laugh again, happy again. Be positive, and the positive things surely will come. Happiness is an option, we choose!

Saya Sedang "Waras"


posted by Tyara Mandasari on

1 comment

Saya biasanya menumpahkan segala isi hati hanya ketika sedang bersedih, tapi kali ini berbeda. Kali ini saya sama sekali tidak bersedih atau memiliki masalah. Hari-hari saya berjalan normal dan menyenangkan setiap harinya. Mungkin, atau pasti, karena saya memilih untuk bersyukur atas apa yang saya miliki saat ini, di sini.

Ketika saya sedang "waras" seperti sekarang, membaca tulisan-tulisan saya sendiri di blog ini membuat saya menyadari satu hal: pikiran sulit untuk berjalan ketika hati sedang dirundung kesedihan. Menyedihkan! Kalau saya pikir-pikir, sekarang rasanya saya malu membaca tulisan-tulisan saya sendiri, hahahaha. Ya sudahlah, toh semuanya sudah berlalu.

Karena sekarang saya sedang "waras", saya hanya ingin bercerita tentang kehidupan saya yang sangat menyenangkan. Sekarang, saya sudah kembali ke rumah. Ya, rumah saya di Bandar Lampung. Saya tidak lagi tinggal dan bekerja di Jakarta. Saya berada bersama dengan kedua orang tua saya di sini. Mengapa saya kembali? Simpel, saya sedang penat dengan Jakarta. Tapi mungkin, suatu hari nanti, saya akan kembali lagi ke ibukota. Kita lihat saja.

Urusan percintaan? Hmmmm, sebelum saya bercerita lebih jauh tentang percintaan saya, saya ingin mengklarifikasi tulisan saya sebelumnya pada tanggal 30 Juni 2011. Di sana saya menyatakan "saya memilih untuk tetap mencintaimu". Saya keliru, karena saya merasa bahwa itu bukan cinta. Itu hanya "kebiasaan" atau "ketergantungan". Saya keliru mengartikannya sebagai cinta. Lagipula, saya juga merasa bahwa saya belum pernah benar-benar jatuh cinta. Mungkin memang belum waktunya.

Baiklah, bisa dikatakan saat ini saya sedang menikmati kesendirian saya, tanpa pasangan. Tidak, saya tidak sedang menutup diri dari siapa pun. Saya hanya sedang menunggu orang yang paling tepat. Bukan, bukan yang sempurna. Hanya yang paling tepat buat saya. Namun, bila ditanya, "What kind of man who really can capture your heart?" maka, jawaban saya adalah a clever kind responsible man, a man whom I can rely on. Itu saja.

Saya akui, saya sangat terpesona melihat laki-laki yang cerdas. Alasannya jelas sederhana, dia bisa menjadi rekan saya untuk berbagi ilmu, wawasan, dan pengalaman. Tapi menurut saya, hanya cerdas tidak akan cukup, baik hati, itu harus. Saya bisa luluh dengan mudah bila bertemu dengan laki-laki yang baik hati, tulus. Selanjutnya, bertanggung jawab adalah keharusan bagi setiap laki-laki di dunia. Bagaimana dia bisa menjadi kepala kelurga bila tidak bertanggung jawab? Ya, pikiran saya hanya sesederhana itu. A man whom I can rely on.

Nah, sebelum saya menemukan orang yang tepat, saya menyusun mimpi-mimpi saya. Saya menyusun ulang semuanya. Dan ternyata, celakanya atau untungnya, keinginan saya sangat banyak!

Di tahun ini dan mungkin juga sampai tahun depan, saya ingin mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya agar saya bisa keliling Indonesia. Ya, uangnya untuk berlibur, bukan untuk investasi masa depan. Lalu, saya akan mengumpulkan uang lagi, hehe. Mungkin di tahun berikutnya lagi, saya juga tidak tau kapan pastinya, saya ingin melanjutkan studi saya. Bila memungkinkan saya akan berkuliah di luar negeri, tapi jika tidak, di Indonesia juga tidak masalah. Ilmu bisa didapat dimana saja, bukan? Yang jelas, saya pasti akan sekolah lagi.

Menikah? Semua orang, atau mungkin sebagian besar orang, pasti ingin menikah, begitu juga dengan saya. Yang jadi masalah disini adalah, sekarang pacar saja saya tidak punya, bagaimana mau menikah, hahaha. Hal ini sebenarnya tidak jadi soal buat saya, karena saya berencana untuk menikah sekitar tiga tahun dari sekarang. Masih cukup lama kan? Kenapa tiga tahun? Lagi-lagi alasan yang simpel, saya rasa saya akan siap melepaskan "kebebasan" saya saat itu, hahaha. Tentunya, ini hanya rencana saya, semuanya ada Tuhan yang menentukan.

Saya kira cukup sekian racauan saya. Senang rasanya bisa mengeluarkan isi pikiran saya yang sedang "waras" ini. See you later and have a blast day!