Saya Sedang "Waras"


posted by Tyara Mandasari on

1 comment

Saya biasanya menumpahkan segala isi hati hanya ketika sedang bersedih, tapi kali ini berbeda. Kali ini saya sama sekali tidak bersedih atau memiliki masalah. Hari-hari saya berjalan normal dan menyenangkan setiap harinya. Mungkin, atau pasti, karena saya memilih untuk bersyukur atas apa yang saya miliki saat ini, di sini.

Ketika saya sedang "waras" seperti sekarang, membaca tulisan-tulisan saya sendiri di blog ini membuat saya menyadari satu hal: pikiran sulit untuk berjalan ketika hati sedang dirundung kesedihan. Menyedihkan! Kalau saya pikir-pikir, sekarang rasanya saya malu membaca tulisan-tulisan saya sendiri, hahahaha. Ya sudahlah, toh semuanya sudah berlalu.

Karena sekarang saya sedang "waras", saya hanya ingin bercerita tentang kehidupan saya yang sangat menyenangkan. Sekarang, saya sudah kembali ke rumah. Ya, rumah saya di Bandar Lampung. Saya tidak lagi tinggal dan bekerja di Jakarta. Saya berada bersama dengan kedua orang tua saya di sini. Mengapa saya kembali? Simpel, saya sedang penat dengan Jakarta. Tapi mungkin, suatu hari nanti, saya akan kembali lagi ke ibukota. Kita lihat saja.

Urusan percintaan? Hmmmm, sebelum saya bercerita lebih jauh tentang percintaan saya, saya ingin mengklarifikasi tulisan saya sebelumnya pada tanggal 30 Juni 2011. Di sana saya menyatakan "saya memilih untuk tetap mencintaimu". Saya keliru, karena saya merasa bahwa itu bukan cinta. Itu hanya "kebiasaan" atau "ketergantungan". Saya keliru mengartikannya sebagai cinta. Lagipula, saya juga merasa bahwa saya belum pernah benar-benar jatuh cinta. Mungkin memang belum waktunya.

Baiklah, bisa dikatakan saat ini saya sedang menikmati kesendirian saya, tanpa pasangan. Tidak, saya tidak sedang menutup diri dari siapa pun. Saya hanya sedang menunggu orang yang paling tepat. Bukan, bukan yang sempurna. Hanya yang paling tepat buat saya. Namun, bila ditanya, "What kind of man who really can capture your heart?" maka, jawaban saya adalah a clever kind responsible man, a man whom I can rely on. Itu saja.

Saya akui, saya sangat terpesona melihat laki-laki yang cerdas. Alasannya jelas sederhana, dia bisa menjadi rekan saya untuk berbagi ilmu, wawasan, dan pengalaman. Tapi menurut saya, hanya cerdas tidak akan cukup, baik hati, itu harus. Saya bisa luluh dengan mudah bila bertemu dengan laki-laki yang baik hati, tulus. Selanjutnya, bertanggung jawab adalah keharusan bagi setiap laki-laki di dunia. Bagaimana dia bisa menjadi kepala kelurga bila tidak bertanggung jawab? Ya, pikiran saya hanya sesederhana itu. A man whom I can rely on.

Nah, sebelum saya menemukan orang yang tepat, saya menyusun mimpi-mimpi saya. Saya menyusun ulang semuanya. Dan ternyata, celakanya atau untungnya, keinginan saya sangat banyak!

Di tahun ini dan mungkin juga sampai tahun depan, saya ingin mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya agar saya bisa keliling Indonesia. Ya, uangnya untuk berlibur, bukan untuk investasi masa depan. Lalu, saya akan mengumpulkan uang lagi, hehe. Mungkin di tahun berikutnya lagi, saya juga tidak tau kapan pastinya, saya ingin melanjutkan studi saya. Bila memungkinkan saya akan berkuliah di luar negeri, tapi jika tidak, di Indonesia juga tidak masalah. Ilmu bisa didapat dimana saja, bukan? Yang jelas, saya pasti akan sekolah lagi.

Menikah? Semua orang, atau mungkin sebagian besar orang, pasti ingin menikah, begitu juga dengan saya. Yang jadi masalah disini adalah, sekarang pacar saja saya tidak punya, bagaimana mau menikah, hahaha. Hal ini sebenarnya tidak jadi soal buat saya, karena saya berencana untuk menikah sekitar tiga tahun dari sekarang. Masih cukup lama kan? Kenapa tiga tahun? Lagi-lagi alasan yang simpel, saya rasa saya akan siap melepaskan "kebebasan" saya saat itu, hahaha. Tentunya, ini hanya rencana saya, semuanya ada Tuhan yang menentukan.

Saya kira cukup sekian racauan saya. Senang rasanya bisa mengeluarkan isi pikiran saya yang sedang "waras" ini. See you later and have a blast day!

1 comment