It's Not "Healthy" Anymore


posted by Tyara Mandasari on

No comments

2015, well, time sure flies so fast that it's quite hard to catch up. Anyway, the most memorable in 2014 for me was when I ended my 7-year-crush -7 and half years now. So, I've decided to let him go.

For me, it's not good anymore, liking someone this long. Moreover, we hardly communicate, that's why it's not "healthy". He's always -not really always actually- in my mind that makes me stuck to him, always comparing people to him, always bla bla bla. The point is I was obsessed, and it's really not good.

Now, I want a real person in my life. I wanna have my partner in crime, a real one. Enough for fantasy, enough for dreaming, I wanna have a good life in reality instead. To whoever that person might be, just come!

However, the exact goals that I wanna achieve this year are...
Finishing school
Being a lecturer -a cool one of course :p
Traveling around -well, Europe is not bad, right?
Learning another languages
And for the bonus, meeting "the person"

Yeah whatever, the most important thing is I let him go, and now ready for new chapter!

Hang in there, and you'll rock!

P.S.: Happy birthday to my beloved #1 Goalkeeper, Gianluigi "Gigi" Buffon! Happy birthday to me! Wish us every happiness and health. Exact 11 years different, we've been 13 years "together". Ti Amo, Gigi.

Tidak Tahu


posted by Tyara Mandasari on

No comments

Sudah lama tidak menulis di sini, dan sekarang saya memilih hari Natal untuk bercerita. Tidak, saya tidak merayakan Natal, tapi saya merayakan ulang tahun pernikahan kedua orang tua saya yang ke-26. Selamat ulang tahun pernikahan, Mama dan Papap :)

25 Desember 2013, 7 hari sebelum memasuki 2014, 35 hari sebelum saya berusia 25. Waktu terlalu cepat, bukan? Masih banyak yang belum saya lakukan, tetapi saya sudah hampir seperempat abad. Namun, sungguh saya bersyukur karena Tuhan begitu baik memberikan saya hidup hingga saat ini.

Sebenarnya saya tidak tahu harus menulis apa, tidak tahu harus mulai dari mana, tidak tahu mau bercerita seperti apa. Tidak tahu. Yang saya tahu, saat saya menulis ini saya sedang memikirkan seseorang. Ia hadir enam tahun lalu, ketika saya belum tahu siapa saya, apa yang saya inginkan, dan apa yang saya butuhkan. Enam tahun lalu, tapi entah kenapa rasanya masih seperti kemarin.

Sekarang, saya sedang bertanya pada diri sendiri: apa kata hati saya?

Sejujurnya saya sedang bingung, bingung dengan perasaan saya sendiri, bingung tentang apa yang harus saya lakukan. Ketika sedang bingung, banyak orang bilang tanya pada hati apa yang benar-benar kita inginkan. Saya coba, saya tanya hati saya. Jawabnya: Tidak tahu.

Selama enam tahun, baru sekarang saya menyadari sesuatu. Perasaan saya padanya tidak pernah berubah, masih ada dan masih sama. Enam tahun, dan baru sadar, saya benar-benar merasa bodoh. Tapi aneh, saya justru tidak tahu apa yang hati saya mau. Lalu, apa yang harus saya lakukan?

Saya bilang perasaan saya masih ada dan masih sama, lalu mengapa saya bilang saya tidak tahu apa kata hati saya? Satu hal, perasaan ini, yang masih ada dan masih sama ini, tidak bisa saya definisikan. Enam tahun lalu bahkan saya belum tahu siapa saya, jadi sekarang saya tidak tahu perasaan apa yang saya punya padanya. Apakah suka, apakah kagum, apakah sayang, apakah penasaran, apakah apa. Tidak tahu. Saya tidak tahu.

Tolong, beritahu saya.

Now, I'm in the middle of left and right, but I don't know which way I should take.

Simple Question, Complicated Answers


posted by Tyara Mandasari on

No comments

Hari Jumat beberapa minggu yang lalu, gak inget kapan pastinya, me and my friends had a breakfast and conversations after the aerobic hour in office. Kita ngobrol banyak hal, tapi most of it ngomongin soal nikah. Gah, it seems like it's a common conversation nowadays.

It was six of us, generally same age, 22-25, and we're all single in term of marriage. Dari enam, hanya dua yang punya pacar, haha. Gw tentunya termasuk yang tidak punya. No matter. At all. Dan ternyata di situ, gw adalah satu-satunya yang nggak mau nikah muda, atau bisa dibilang pilih karir dulu baru nikah. Lima lainnya, of course, pilih nikah secepatnya.

Satu pertanyaan yang sangat to the point, yang saat itu gw jawab sekenanya dan akhirnya bikin kepikiran, "Ty, kenapa lo gak mau nikah muda, pilih karir dulu baru nikah?" At that time, jawaban gw cuma, "Hmmm, kenapa ya... Ya, karena gw mau aja." Padahal sebenarnya gw punya jawaban yang cukup panjang soal itu, haha. Tapi sometimes, I guess it's my weakness, gw terlalu malas untuk jawab sesuatu yang complicated ketika gw gak mau, dan juga malas mikir. It's actually simple question, with complicated answers, haha.

Jadi, gw mau jawab itu di sini aja, since I got the mood.
(1) Gw mau nikah ketika gw merasa sangat siap lahir batin untuk berumah tangga. Dan untuk jawaban itu, pasti akan ada pertanyaan lanjutan, seperti: kapan siapnya; gimana taunya kalo udah siap; gimana kalo gak siap sampai kapan pun; dan pertanyaan lainnya. Go to 2.
(2) Gw akan siap ketika -gw selalu yakin dengan rencana hidup gw- gw udah puas dengan kesendirian gw. Anyway, gw juga punya target untuk nikah kok.
(3) Gw punya banyak mimpi yang mau gw raih dan hal yang mau gw lakukan sebelum nikah, such resolutions in life. Yang pasti, gw kuliah dulu sebelum nikah. Kenapa? See 4.
(4) Gw mau sekolah karena cita-cita gw adalah jadi dosen. Thus, it's important. Dan, ketika gw nikah, gw mau langsung punya anak, ngurus anak dengan baik, gak lagi mikirin sekolah. Got my point here?
(5) Gw pernah ada di situasi ketika gw pingin banget nikah muda. Actually gw merasa God showed me what I want truly in a right time. And what I want is not married in young age. It's a long story, so I end it here, hehe.
(6) To be sure and exact, gw mau meraih segala hal yang bisa gw raih dan melakukan segala hal yang bisa gw lakukan sebelum gw nikah. Dan gw perlu waktu untuk itu. That's why I don't wanna marry early. 

Those all are my answer. Complicated, no? Tapi gw percaya dengan rencana Tuhan kok. Kalo ternyata gw 'harus' menikah sebelum target waktu gw, ya that's okay. Atau ternyata setelah target, God knows the best when I know nothing. I thanked God, I thank God, and I'll thank God. 

Any more question?


Life is about answering questions

In the End...


posted by Tyara Mandasari on

No comments

28 January 24 years ago, I was born. Yes, now I’m officially 24 years old. I ever imagined when I was little about how I turned out to be in 24; would I have married already?  Would I have been rich? Would I have been a career woman? And many many things went trough my mind. So, this is a bit amazing for me that I’m really 24, already, haha..

You know, when a woman reaches her 24-year-old, in Indonesia to be exact, many people think that she’s already an adult and ready for marriage, an ideal age. I was thinking that way, too, that it’s better if I could get married in 24. I was. However now, hmmm I’ve changed my mind.

Since a year ago, more or less, I realized something that my dreams were a lot, one of it was married for sure. Until now, they’re still a lot haha.. When I was dreaming to marry early, there were many dreams that I hid inside, that I felt I could reach it after I had married. But it was.

Gotten experiences and knowledge made me learn more about myself. About exactly what I want, exactly what I need, who I was. And I was so grateful that God showed me that I was wrong. Thus from a hurtful experiences, God led my way to find myself, to find what I really want and need in life. Thank God!

So for now, I have a loooooot of dreams to be reached! I wanna get my master; I wanna be a lecturer; I wanna have my own business; I wanna travel around Indonesia, around the globe; I wanna have my comfortable house with a very beautiful seascape; I wanna take my parents to Hajj; I wanna marry when I’m 26; I wanna go to Santorini for my honeymoon (it’s a guilty pleasure anyway :p); I wanna have 2 children; I wanna share my life with the man I love who loves God, me and family, who’s a kind-hearted, smart and responsible; I wanna spend my life by helping others, with my husband and children. I want many! In my mind, there are still a lot if I dig deeper.

To be honest, there’s one thing that I’m curious enough: who’ll be my husband? Haha.. Like, have I met him before, or do I know him, or is he actually my friend, or does he a new person in my life, or when will we meet. I believe that I’m not alone who’s thinking that way, am I? Yes I’m so curious, but the time will come, a very right time, because God’s never late or too early. I believe it that way.

In the end, I'll say, "Aaaaa... so it's him."






No matter how far, how tough, how rough, there's always and end of a journey. In the end.